Belgia finis runner-up Grup E di belakang Italia usai mengalahkan Republik Irlandia dan Swedia. Dengan begini, tim berjuluk Red Devils itu akan bertarung dengan Hongaria, tim yang secara mengejutkan menjuarai Grup F di Toulouse, Senin (27/6) dinihari WIB.
Di atas kertas, pasukan Wilmots tentu lebih dijagokan mengingat banyaknya pemain kelas dunia yang dipunya. Selain itu, Belgia unggul secara head to head dari Hongaria.
Dalam 12 pertemuan kedua negara, Belgia hanya dua kali kalah itupun terjadi sudah sangat lama yaitu di laga ujicoba pada 1926 dan 1958. Belgia tidak pernah kalah dari Hongaria dalam delapan perjumpaan terakhir termasuk empat kemenangan beruntun, yang terakhir di laga ujicoba pada 2009.
Meski demikian, Hongaria memiliki keuntungan karena akan bermain tanpa beban. Sebaliknya, tekanan justru ada di Belgia.
"Saya lebih suka kami melawan Inggris dan Spanyol daripada melawan Hongaria," ujar Wilmots di Soccer Way. "Kami akan nothing to lose melawan tim-tim seperti mereka."
"Media-media bersikap seolah-olah pertandingan melawan Hongaria akan mudah. Apakah orang-orang tidak melihat mereka bermain saat melawan Portugal? Mereka bukanlan tim kecil di sepakbola internasional."
The Magyars jelas merupakan salah satu tim kejutan di turnamen ini. Di laga terakhir melawan Portugal, Hongaria tiga kali memimpin sebelum akhirnya laga berkesudahan 3-3.
"Setiap pertandingan akan ketat sampai akhir. Jangan sampai reputasi menipu Anda. Satu-satunya cara untuk menilai sebuah tim adalah melihat kerja kolektif mereka," imbuh Wilmots.
0 komentar:
Posting Komentar