Seputar Info Berita Sepakbola - Pelatih Portugal, Fernando Santos, menyebut bahwa strategi timnya berubah sesuai dengan lawan yang mereka hadapi. Ia juga tidak meminta timnya untuk selalu bermain cantik.
Portugal menjadi tim pertama yang lolos ke babak final Piala Eropa 2016 usai mengalahkan Wales 2-0 di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Kamis (7/7/2016) dini hari WIB. Dua gol Portugal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-50 dan Nani pada menit ke-53.
Bagi Portugal, melajunya mereka ke final adalah jawaban atas banyak kritik. Sebab, sebelum semifinal, mereka kerap dinilai tampil kurang meyakinkan. Di fase grup, mereka meraih tiga hasil imbang dan akhirnya lolos lewat jatah salah satu peringkat ketiga terbaik. Di babak gugur, dari perdelapanfinal hingga perempatfinal, tidak sekali pun Portugal menang dalam 90 menit, seperti yang telah dilansir oleh Seputar Info Berita Sepakbola.
Oleh karenanya, kemenangan atas Wales ini menjadi kemenangan pertama yang didapat Portugal dalam waktu 90 menit. Santos pun senang taktik dan rencana yang ia terapkan untuk timnya berjalan lancar.
"Portugal selalu punya rencana permainan, baik untuk melakukan serangan atau untuk bertahan. Kami tahu bahwa kami bukan tim terbaik di dunia, tapi kami juga tahu bahwa kami tidak mudah dikalahkan," ujar Santos seperti dilansir Seputar Info Berita Sepakbola.
"Kami terus berusaha untuk mempelajari lawan kami untuk menghindari kejutan, dan tiap lawan itu berbeda. Hari ini, rencana kami berjalan lancar.
Seperti dianalisis oleh Pandit Football, Portugal banyak mengandalkan kerja keras gelandang mereka di turnamen ini. Mereka bahkan memasang dua orang gelandang, yakni Ronaldo dan Nani, sebagai dua pemain terdepan. Kendati dipasang sebagai penyerang, baik Ronaldo dan Nani tidak saklek atau diam di satu posisi. Keduanya lebih sering bergerak melebar ke sayap dan Ronaldo diberikan kebebasan untuk bergerak ke mana pun.
Santos sendiri lebih menekankan pada kemenangan. Ketika timnya tidak bermain cantik, tetapi pada akhirnya meraih kemenangan, ia tidak mempermasalahkannya.
"Saya selalu bilang, tekadang kami main cantik, tetapi kadang tidak. Pertandingan melawan Kroasia begitu luar biasa dari sudut pandang pergantian strategi."
"Kami telah melakukan apa yang harus kami lakukan --menurut saya. Dan kami tidak peduli apakah itu main cantik atau tidak," kata pelatih berusia 61 tahun ini kepada pihak dari wartawarta Seputar Info Berita Sepakbola.
0 komentar:
Posting Komentar